Setelah baca trit ini, http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3811292
bener2 gue sedih. Bukan karena kisahnya bikin sedih, tapi karena gue gak meneruskan apa yang udah gue prinsipkan selama ini (duh bahasanya...).
Di trit itu diceritakan kisah seorang pegawai pajak yang melawan korupsi dari para teman kerja dan atasannya. Banyak dari mereka yang mempengaruhi si pegawai mulai dari cara yang kasar sampai yang halus (bisa dibilang terselubung). Bahkan atasannya sendiri niat betul bikin si pegawai ini masuk kedalam lembah korupsi (duh dramatis amat bahasanya ya.... :D).
Tetapi, si pegawai terus menolak ajakan-ajakan para "SETAN" tersebut dan menolak semua pemberian yang merupakan hasil korupsi. Meskipun si pegawai ini pernah mengalami kondisi yang mendesaknya untuk mendapatkan uang, tetap saja tidak mau berkorupsi. Tapi ia terus mendapat kemudahan dari Allah untuk menyelesaikan masalahnya (kejadian2nya juga dramatis kayak disinetron). Semoga aja pegawai tersebut masih selamat sampai sekarang. Amin.
Cerita gue sebenarnya mirip dengan cerita pegawai pajak tadi. Gue juga gak mau menyontek (karena menyontek sama dengan korupsi). Tapi yang berbeda adalah prinsip gue yang udah gue pegang selama hampir tiga tahun akhirnya luntur pada saat ujian nasional. Satu yang melunturkan prinsip gue itu. Yaitu pada saat guru saya bilang "...kalo boleh nyontek, ya nyotek aja...". Pada akhirnya, saat ujian matematika (yang menurut gue adalah pelajaran sulit bin susah) gue minta kunci jawaban sama salah seorang peserta ujian. Memang gak banyak yang gue minta, tapi tetap aja gue makan jawaban haram.
Hmm... Gue bangga sekaligus menyesal setelah baca kisah pegawai pajak itu. Bangga karena masih ada orang yang sama "benar-benar" melawan korupsi. Sekaligus menyesal karena gue malah gak meneruskan prinsip gue yang melawan korupsi.
Itu orang emang bener-bener Satu dari Sejuta manusia. Gak banyak orang yang selama ia kerja gak dapet duit hasil korupsi. Mungkin banyak orang yang melawan korupsi tapi akhirnya jatuh ditengah jalan karena ditekan oleh teman2nya (termasuk gue).
Semoga ia dan sekeluarga masih selamat dan gak terjerat korupsi. Amin
bener2 gue sedih. Bukan karena kisahnya bikin sedih, tapi karena gue gak meneruskan apa yang udah gue prinsipkan selama ini (duh bahasanya...).
Di trit itu diceritakan kisah seorang pegawai pajak yang melawan korupsi dari para teman kerja dan atasannya. Banyak dari mereka yang mempengaruhi si pegawai mulai dari cara yang kasar sampai yang halus (bisa dibilang terselubung). Bahkan atasannya sendiri niat betul bikin si pegawai ini masuk kedalam lembah korupsi (duh dramatis amat bahasanya ya.... :D).
Tetapi, si pegawai terus menolak ajakan-ajakan para "SETAN" tersebut dan menolak semua pemberian yang merupakan hasil korupsi. Meskipun si pegawai ini pernah mengalami kondisi yang mendesaknya untuk mendapatkan uang, tetap saja tidak mau berkorupsi. Tapi ia terus mendapat kemudahan dari Allah untuk menyelesaikan masalahnya (kejadian2nya juga dramatis kayak disinetron). Semoga aja pegawai tersebut masih selamat sampai sekarang. Amin.
Cerita gue sebenarnya mirip dengan cerita pegawai pajak tadi. Gue juga gak mau menyontek (karena menyontek sama dengan korupsi). Tapi yang berbeda adalah prinsip gue yang udah gue pegang selama hampir tiga tahun akhirnya luntur pada saat ujian nasional. Satu yang melunturkan prinsip gue itu. Yaitu pada saat guru saya bilang "...kalo boleh nyontek, ya nyotek aja...". Pada akhirnya, saat ujian matematika (yang menurut gue adalah pelajaran sulit bin susah) gue minta kunci jawaban sama salah seorang peserta ujian. Memang gak banyak yang gue minta, tapi tetap aja gue makan jawaban haram.
Hmm... Gue bangga sekaligus menyesal setelah baca kisah pegawai pajak itu. Bangga karena masih ada orang yang sama "benar-benar" melawan korupsi. Sekaligus menyesal karena gue malah gak meneruskan prinsip gue yang melawan korupsi.
Itu orang emang bener-bener Satu dari Sejuta manusia. Gak banyak orang yang selama ia kerja gak dapet duit hasil korupsi. Mungkin banyak orang yang melawan korupsi tapi akhirnya jatuh ditengah jalan karena ditekan oleh teman2nya (termasuk gue).
Semoga ia dan sekeluarga masih selamat dan gak terjerat korupsi. Amin
Komentar
Posting Komentar
Komentar: